Refine
Language
- German (29)
- English (59)
- Indonesian (5)
- Italian (1)
- Turkish (1)
- Polish (11)
- Portuguese (1)
- Russian (1)
- Spanish (5)
- Chinese (28)
Document Type
- Articles (141) (remove)
Year of publication
- 2023 (141) (remove)
O texto que se apresenta busca discutir alguns pontos da influência do conceito de liberdade na obra de Erich Fromm sobre a noção de autonomia no pensamento de Paulo Freire, em especial como a conexão entre as duas ideias pode contribuir para se debater sobre a construção da autonomia na escola, enfocando especialmente a relação entre professores(as) e alunos(as). O artigo se divide em três partes, sendo que a primeira aborda a noção de liberdade no pensamento de Erich Fromm, a segunda discute o conceito de autonomia em Paulo Freire, e a terceira busca realizar uma discussão ao redor da conexão entre as duas noções, trazendo algumas contribuições do campo da psicanálise na educação para se debater e ampliar a dimensão conceitual da autonomia como enfoque no trabalho pedagógico cotidiano.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor pengaruh mekanisme pelarian diri, bentuk mekanisme pelarian dan dampak mekanisme pelarian diri laki-laki Pragina dalam novel >Yang Menari Dalam Bayangan Inang Mati.< Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah psikoanalisis Erich Fromm. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel >Yang Menari Dalam Bayangan Inang Mati< karya Ni Made Purnama Sari. Data penelitian ini disajikan untuk merepresentasikan faktor, bentuk serta dampak mekanisme pelarian diri laki-laki Pragina yang merupakan tokoh utama dengan menggunakan prespektif psikoanalisis Erich Fromm. Dampak pengaruh mekanisme pelarian diri laki-laki Pragina disajikan tidak menggunakan data, melainkan menggunakan interpretasi penulis sesuai dengan hasil penelitian yang kemudian dapat menarik kesimpulan dari hasil interpretasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya (1) Faktor mekanisme pelarian diri melingkupi faktor keluarga dan faktor internal diri laki-laki pragina yang menghasilkan 7 data, (2) Bentuk mekanisme pelarian diri melingkupi otoritarianisme, perusakan dan ketundukan otomat yang menghasilkan 25 data, (3) Dampak mekanisme pelarian diri yang terjadi pada tokoh Putu sebagai laki-laki Pragina dalam novel >Yang Menari Dalam Bayangan Inang Mati<.
How people behave and carry out their will is influenced by psychological factors. Ascertaining the cause of maladaptation, therefore, the psychoanalytic study is necessary. In this research, the writer analyzes the character of Danny Boodman, T.D. Lemon 1900 and his drastic decision in life. The writer used the qualitative method. The writer focuses on the theory of five basic human needs proposed by Erich Fromm. Moreover, according to the findings, people who do not meet Fromm's five essential human needs will struggle to lead everyday lives. According to Fromm, there are two ways to resolve the existential dilemma: to progress or to regress to the mother's love and its evolutionary equivalent, a symbiotic relationship with the mother. The SS Virginian cruise ship is a metaphor for a mother's love of rootedness. Thus, this study concludes that Nineteen Hundred cannot achieve Fromm's five basic needs due to his obsession with the ship.
Attempting a metapsychology for tele-copresence (https://doi.org/10.1080/0803706X.2023.2210794)
(2023)
The concepts of immersion and digital presence have been widely used in the human–computer interaction and virtual environment research fields and have been particularly valuable when it comes to a better understanding of tele-therapy, tele-analysis, and other forms of tele-linking. Using a metapsychological perspective, we will attempt a psychoanalytic interpretation of these phenomena. We will conceptualize them as hypnoid states that reflect a compromise between internal and external conditions, including specific defensive mechanisms and psychic dynamics. This conceptualization will be applied to the tele-analytic situation and other relevant fields of application.
Begrüßung
(2023)
Film adalah karya seni yang memiliki peran mendidik, selain juga memberikan hiburan. Penelitian ini bertujuan untuk memaknai film komedi keluarga yang ditayangkan melalui Netflix, Pourris Gâtés (2021) karya Nicolas Cuche melalui paradigma berpikir pedagogi kritis Henry Giroux dan psikologi sosial Erich Fromm. Sebagai penelitian kualitatif, teknik analisis yang digunakan adalah interpretatif reflektif. Data visual dan lisan dalam bentuk gambar, percakapan, dan tulisan dalam film Pourris Gâtés (Cuche, 2021) yang produksi oleh Borsalino Productions&partners secara tematik diidentifikasi dan diklasifikasikan untuk mendapatkan pesan dan kebermaknannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harapan terhadap generasi-z ditampilkan melalui konflik dalam keluarga Francis Bartek, seorang ayah tunggal yang kaya raya, salah satu pengusaha terbaik di bidang konstruksi di Monako yang mencoba mendidik anak-anaknya, yaitu Philippe Bartek, Stella Bartek, dan Alexandre Bartek untuk bertanggung jawab terhadap hidup mereka sendiri dengan bekerja. Harapan Francis Bartek agar anak-anaknya memahami konsep perencanaan, seperti menabung, penganggaran, investasi, dan mengelola keuangan, termasuk mengambil keputusan yang tepat dalam hidup mereka. Konsep dan keterampilan literasi keuangan disajikan melalui adegan dan dialog yang lucu dan akrab saat Stella, Philippe, dan Alexandre Bartek berjuang untuk bertahan hidup dengan bekerja atau berbisnis mulai dari nol. Harapan yang disertai tindakan aktif Francis Bartek terhadap anak-anaknya memunculkan keyakinan, ketabahan, dan kebangkitan dalam memaknai kehidupan mereka sendiri. Dengan berharap seseorang menjadi gigih, mampu kerja keras, bertanggung jawab dengan penuh kesadaran. Jadi, naratif pedagogi Pourris Gâtés (Cuche, 2021) menunjukkan bahwa harapan merupakan aspek psikis manusia untuk terus tumbuh dan mengada.